di situs Mantap168 Bro, pernah denger istilah “Pola 5-1-3” nggak? Kalau belum, sini deh gue kasih tau biar nggak kudet. Jadi, ini tuh semacam metode atau cara yang katanya bisa bikin lo makin produktif, fokus, dan nggak gampang terdistraksi sama hal-hal receh. Tapi emang beneran works, atau cuma gimmick doang? Yuk, kita ulik bareng!
Pola 5-1-3 ini konsepnya simpel banget. Intinya lo kerja keras dalam lima hari, ambil satu hari buat istirahat, terus lanjut lagi tiga hari buat evaluasi atau adaptasi. Kalau lo pikir ini cuma sekadar main angka doang, well, ternyata di baliknya ada alasan yang masuk akal banget.
Jadi gini, otak manusia itu butuh ritme kerja yang jelas. Kalau lo kebanyakan kerja tanpa jeda, dijamin bakalan burnout. Sebaliknya, kalau kebanyakan rebahan, ya udah siap-siap aja jadi budak kemalasan. Nah, pola ini nyoba ngejaga keseimbangan itu. Lima hari lo fokus ngerjain kerjaan atau proyek lo, satu hari lo recharge total, terus tiga hari berikutnya lo bisa adjust apa yang udah lo lakuin sebelumnya. Sounds cool, right?
Nah, bagian lima hari pertama itu ibarat lo lagi ngegas pol. Mau lo mahasiswa, freelancer, pekerja kantoran, atau bahkan pengusaha, lo harus push diri lo buat fokus total selama lima hari. Misalnya, kalau lo mahasiswa, lima hari ini bisa lo pakai buat nyicil tugas, belajar buat ujian, atau bahkan ngerjain side project. Intinya, ini waktu buat produktif tanpa alesan.
Setelah lima hari kerja keras, lo punya satu hari buat istirahat. Tapi, istirahat di sini bukan berarti lo cuma scroll TikTok seharian atau binge-watch series sampai lupa waktu. Istirahat yang dimaksud di sini lebih ke “restoratif,” alias bikin badan dan pikiran lo fresh lagi. Bisa dengan olahraga, jalan-jalan santai, meditasi, atau bahkan sekadar baca buku yang udah lama lo pengen baca. Yang penting, lo harus benar-benar ngelepas kerjaan dan nyantai.
Terus, masuk ke fase tiga hari terakhir, ini waktunya buat evaluasi dan adaptasi. Kenapa tiga hari? Karena biasanya, setelah istirahat sehari, lo masih butuh waktu buat fine-tune kerjaan lo. Di sini lo bisa lihat lagi progress yang udah lo buat di lima hari pertama, perbaikin apa yang perlu diperbaiki, dan mungkin nyoba strategi baru biar kerjaan lo makin efektif.
Konsep ini sebenarnya mirip dengan beberapa metode produktivitas lain, kayak Pomodoro atau deep work, tapi dengan skala yang lebih besar. Bedanya, Pola 5-1-3 ini lebih fokus ke manajemen energi dibanding sekadar time management. Kalau lo sering ngerasa stuck atau burnout, mungkin lo perlu nyoba cara ini.
Nah, sekarang pertanyaannya: emang beneran works? Jawabannya ya tergantung gimana lo ngejalaninnya. Kalau lo setengah-setengah dan gampang terdistraksi, ya bisa aja gagal. Tapi kalau lo serius dan konsisten, besar kemungkinan ini bisa bantu lo lebih fokus dan nggak gampang capek.
Ada yang bilang pola ini lebih cocok buat orang-orang yang punya fleksibilitas kerja tinggi, kayak freelancer atau entrepreneur. Tapi kalau lo anak kantoran dengan jam kerja tetap, bukan berarti nggak bisa diterapin. Lo bisa nyesuain dengan jadwal lo sendiri, misalnya lima hari kerja tetap fokus di kantor, satu hari istirahat total tanpa mikirin email atau kerjaan, dan tiga hari berikutnya lo gunakan buat self-improvement atau perencanaan ke depan.
Buat lo yang sering ngerasa stuck atau burnout, Pola 5-1-3 ini bisa jadi solusi menarik. Lo tetap kerja keras, tapi nggak sampai ngerusak kesehatan mental dan fisik lo. Lo tetap produktif, tapi tetap punya waktu buat menikmati hidup. Kedengerannya balance banget, kan?
https://www.appptma.org
Jadi, kalau lo penasaran, kenapa nggak coba sendiri? Bisa aja ini jadi metode yang akhirnya bikin hidup lo lebih teratur dan produktif tanpa harus ngerasa capek terus